Teman sekalian,
Coba dibayangkan, seandainya anda adalah seorang pelari nasional yang
akan diutus oleh KONI untuk mengikuti lomba lari marathon dunia di
Ontario, Kanada. Event tahunan ini merupakan ajang pelari menunjukkan
kebolehannya dengan hadiah yang luar biasa. Untuk menghadapi lomba ini,
anda akan mempersiapkan fisik dan mental jauh hari sebelum lomba.
Diantara latihan fisik yang anda lakukan adalah lari
dalam jarak
tertentu seperti 5, 10, 20 atau 25 km. Bahkan anda perlu mencoba lari
sampai sekitar 40 km, untuk menyamai jarak yang akan dilombakan. Bisa
dibayangkan kalau anda tidak melakukan latihan sampai 40 km, bisa-bisa
ketika hari lomba tidak sampai finish. Hal ini menunjukkan bahwa latihan
harus diusakan sesuai dengan yang akan dilombakan.
Untuk kesiapan mental terhadap cuaca di Ontario dan penduduk
sekitarnya, maka anda tentunya akan tinggal di kota tersebut beberapa
minggu sebelum lomba. Anda harus menyesuaikan suhu yang lebih dingin di
kota tersebut. Diharapkan pada saat lomba nantinya, tubuh kita sudah
siap dan tidak bakal kedinginan atau sakit perut yang bisa menyebabkan
kegagalan anda.
Perumpamaan diatas mirip dengan persiapan kita ketika menghadapi
bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Ramadhan yang lamanya 29 atau 30
hari membutuhkan stamina dan kesiapan yang matang. Betapa banyak kita
lihat shof sholat tarawih yang penuh pada minggu pertama akan menyusut
pada minggu-minggu berikutnya. Dan tidak heran kalau nanti pada minggu
terakhir, beberapa warung semakin dikunjungi orang yang tidak kuat
menahan haus dan lapar. Atau ada orang yang terkena gangguan kesehatan
atau flu ditengah atau akhir Ramadhan, hal ini berarti fisiknya belum
siap.
Untuk menghadapi Ramadhan, Rasulullah SAW sering melakukan puasa
sunnat di bulan Rajab dan Sya’ban. Hal ini seperti yang tercantum dalam
hadits yang diriwayatnya al-Nasa’i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh
Ibnu Huzaimah): Usamah berkata pada Nabi saw, ‘Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya’ban.’ Rasul menjawab: ‘Bulan Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.’
Ibadah lain yang kita perlu persiapkan adalah qiyamu lail atau sholat
malam. Dalam bulan Ramadhan, peluang untuk melakukan sholat tahajjud
akan besar karena kita akan bangun untuk melakukan sahur. Gunakan waktu
sebelum sahur untuk memohon maghfiroh dan keperluan kita kepada Allah
SWT.
Bacaan atau tilawah Al Quran juga harus diperbanyak karena bulan
Ramadhan adalah bulan turunnya Al Quran dan dimana pahala akan
dilipatgandakan. Akan merugilah kita bila waktu yang tersedia dalam
bulan tersebut disia-siakan tidak untuk berdzikir atau membaca Al Quran.
Jangan lupa, kita juga perlu membuat suasana ceria dalam keluarga
kita dalam menyambut bulan penuh rahmah ini. Bersih dan rapikan rumah.
Buatlah hiasan dirumah agar terasa suasana Ramadhan. Buat rencana untuk
beribadah bersama keluarga seperti sholat berjamaah, buka puasa dan
tadarus bersama. Bahagiakan istri/suami dan anak anda agar bulan
Ramadhan M Top (Memang Top).
Wallahu a’lam.
gatot pramono
marathon dan ramadhan
About author: abang eko
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: